Sonnet 29 "When in disgrace with fortune and men's eyes"
When in disgrace with fortune and men's eyes,
I all alone beweep my outcast state,
And trouble deaf Heaven with my bootless cries,
And look upon myself, and curse my fate,
Wishing me like to one more rich in hope,
Featur'd like him, like him with friends possess'd,
Desiring this man's art, and that man's scope,
With what I most enjoy contented least:
Yet in these thoughts myself almost despising,
Haply I think on thee,--and then my state,
(Like to the lark at break of day arising,
From sullen earth) sings hymns at heaven's gate;
For thy sweet love remember'd such wealth brings
That then I scorn to change my state with kings'।
Apakah kalian tau maksud dari soneta 29 karya William shakespeare ini???
Kira-kira beginilah artinya :
Soneta 29 “Ketika dewi fortuna dan manusia memandang aib padaku”
Ketika dewi fortuna dan manusia memandang aib padaku,
Seorang diri aku meratapi pengasinganku,
Mengguncang surga yang tuli dengan tangisan sia-siaku,
Dan menatap diriku sendiri serta mengutuki nasibku,
Berharap seperti orang yang lebih berharta,
Menonjol seperti dia, seperti dia yang banyak berteman
Mendambakan kecakapannya, keleluasaannya
Dengan yang paling kunikmati pun ternyata tak bisa memuaskanku:
Meski begitu, dalam pikiran yang nyaris kubenci ini
Tiba-tiba aku memikirkanmu, lalu keadaanku,
(seperti burung yang bangkit saat fajar dari bumi yang gelap)
Aku menyanyikan kidung suci didepan surga;
Ketika cinta manismu membawakan kekayaan yang dibawanya,
Hingga aku tak mau bertukar nasibku dengan para raja।
(Terjemahan dikutip dari : 8 kebiasaan karya Stephen Covey)
Bagaimana menurut kalian? bagus tidak? bagus ya? :D
Menurutku Shakespeare benar-benar tidak ada matinya ya?
Gimana tidak coba... Puisi cintanya bagus semua, drama cintanya – seperti Romeo Juliet keren, kata-kata bijaknya juga... dan sekarang puisi tentang hidup juga mantap sekali – wah, wah, wah... :D

0 komentar:
Posting Komentar