Dalam soneta 29 karya William Shakespeare tersebut, saya dapat mengartikan seperti ini :
Didalam puisi tersebut saya melihat, terkadang dalam hidup ini, kita iri terhadap orang lain, terkadang kita ingin seperti mereka yang kita anggap sebagai seorang yang mempunyai hidup sempurna. Dan terkadang karena hal itu, kita menyesali hidup kita ini. Dan merasa semuanya tidak adil.
Kira-kira seperti itulah menurutku...
Mungkin saya bukanlah seorang yang ahli dalam mengartikan sesuatu। Dan saya akui saya bukanlah orang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang baik... Namun dalam soneta 29 karya shakespeare ada beberapa hal yang bisa saya pelajari। Tapi ini menurut saya sendiri, sih... :))
Yang pertama adalah :
“Ada hal yang tidak bisa kita kendalikan dalam hidup kita ini”.
Ketika kita dilahirkan, siapakah orang tua kita? bagaimanakah warna kulit kita? Bagaimana bentuk wajah kita? bagaimana kehidupan kita, kaya atau miskin? Ingatlah, Kita sama sekali tidak bisa mengendalikannya atau itu hal yang terjadi diluar kendali kita. Jika semua orang bisa memilih, pastilah kita akan memilih orang tua yang baik hati, kita ingin memiliki wajah yang rupawan, hidup yang berkecukupan dan hidup dengan bahagia. Ya kan? :)
Jadi untuk apa sih kita meratapi akan hal itu?
Yang kedua adalah :
Kadang kita mengalami keadaan tertentu dulu baru merasa bahagia. Misalkan seperti ini “Ah, seandainya aku punya motor pasti aku bahagia.”.”Andaikan aku wajah yang menarik, andai aku kaya, andaikan punya ini, andaikan aku punya itu, pasti aku bahagia”.
Sebenarnya, yang mereka maksudkan adalah, “Aku tidak dapat mengendalikan kebahagiaanku sendiri, keadaanlah yang mengendalikannya. Aku harus mengalami keadaan tertentu dulu baru aku bahagia”
Padahal kalau kita perhatikan lagi “kalau siapa saya tergantung dengan apa yang saya punya, lalu apa yang saya punya hilang, lalu saya ini siapa?”
Begitu juga “kalau kebahagiaan saya tergantung dengan apa yang saya punya, lalu apa yang saya punya hilang, lalu kebahagiaan saya ini apa?”
Bukankan itu menjadi kebahagiaan yang semu?
Yang ketiga adalah :
Dan menurut saya inilah yang terpenting dari semuanya :
“Yang terpenting dalam hidup ini bukanlah siapa kamu, tetapi apa yang kamu lakukan”.
Dalam hidup ini, misalnya seseorang dilahirkan seorang menteri, seorang yang populer, seorang yang penting disebuah negara, seorang yang paling jenius, tapi jika kita tidak bisa membahagiakan orang-orang yang kita cintai apa gunanya semua itu?
Tapi misalkan kita adalah orang biasa, tidak begitu pandai, tidak kaya, tidak populer. Tapi jika kita dapat membahagiakan orang-orang yang kita cinta, bukankan itu lebih berarti. :)
Intinya dari semua itu adalah kebahagiaan sejati datangnya dari kita sendiri, bukan dari orang lain, ataupun keadaan। :))
Kalau mengukur kebahagiaan dengan menggunakan kekayaan, itu berarti, pasti hanya orang-orang yang kaya saja yang bahagia? Nyatanya tidak kok, banyak orang kekurangan bisa bahagia... :)
Juga pada penampilan fisik, kita terkadang ingin mempunyai wajah yang rupawan, iri dengan orang lain, terus kenapa kalo wajah kita biasa-biasa saja? Lagipulakan sebenarnya wajah cantik, tampan atau tidak kan tergantung selera masing-masing orang, hal itu bersifat relatif... jadi untuk apa dipermasalahkan। :)
Yang jelas, kita tidak perlu iri pada orang lain? Buat apa kan?
Yang pasti kita harus tetap berfikir bahwa Tuhan itu adil kok, tidak selamanya yang diatas selalu diatas, yang dibawah selalu dibawah, yang penting kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki, bahkan, jika dalam kesulitan kita masih bisa bersyukur itukan luar biasa… :डी
Mungkin kalau saya boleh bilang, seperti lagunya D’massiv “Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik” :)
Seperti kata pepatah “Jadikan setiap detik dalam hidupmu berharga, karena itu tidak akan terulang lagi”।
Tapi saya masih heran dengan kata
Aku menyanyikan kidung suci didepan surga;
Ketika cinta manismu membawakan kekayaan yang dibawanya,
Hingga aku tak mau bertukar nasibku dengan para raja.
Cinta manis-mu, MU itu siapa ya?
Tapi menurut buku yang saya baca, itu diartikan sebagai keluarga। Keluarga memang sangatlah penting, tentu saja, mereka yang mensupport kita disaat kita jatuh, selalu ada untuk kita. Dan mereka orang yang tulus menyayangi kita dan menerima kita apa adanya. Ya, bagaimanapun, dimanapun, dan dalam keadaan keluargamu,cintailah mereka, dan lakukan yang terbaik utnuk mereka, jangan pernah menyesali semuanya karena itu adalah Takdir dari Tuhan, dan Tuhan tahu yang terbaik bagi kita semua. :)
Dan ahkirnya ini kalimat terahkir yang bisa saya ucapkan....
Manusia bisa bahagia bisa tidak adalah tergantung pilihannya sendiri.
(Abraham Linconln, Presiden Amerika Serikat)
# Saya akui saya memang seorang yang tidak sempurna, dan tidak memiliki kemampuan berbahasa dengan baik. Jadi ditunggu kritik dan sarannya. ;)
Referensi : 7 kebiasaan remaja yang sangat efektif karya Sean covey

0 komentar:
Posting Komentar